Senin, 14 Mei 2012

Soler Selamatkan Divaldo
 
INFO OLAHRAGA, SURABAYA—Pelatih Persebaya Surabaya Divaldo Alves, untuk sementara tidak harus berkeringat dingin lagi. Tekanan yang diarahkan kepadanya sedikit berkurang dengan kemenangan tipis 1-0 kala menjamu Bontang FC, Minggu (13/5) di Gelora Bung Tomo.

Fernando Soler adalah pemain yang menjadi penyelamat Divaldo Alves berkat sebuah golnya ke jala Bontang FC. Tak bisa dibayangkan jika striker yang diambil dari Persis Solo ini gagal menjaringkan bola dan Persebaya kembali gagal menang. Mungkin sekarang Divaldo sudah harus mengemasi barang-barangnya.

Gol Soler membuat karirnya di tim Persebaya sementara berlanjut setelah belakangan didera episode negatif di Indonesian Premier League (IPL). Maklum, di tiga laga IPL sebelumnya Persebaya menderita kekalahan beruntun dari Semen Padang, Persema Malang dan kontra PSM Makassar.

Bahkan manajemen menguak secara gamblang telah mempersiapkan vonis tamat bagi pelatih asal Portugal tersebut jika kembali gagal lawan Bontang FC. Manajemen sudah kehilangan kesabaran karena Persebaya yang dianggap sebagai kandidat kuat jawara IPL musim ini malah masih tercecer di papan tengah.

“Memang kami sudah memeringatkan Divaldo sebelumnya kalau pertandingan lawan Bontang FC adalah pertandingan yang harus dimenangkan. Seandainya dalam pertandingan itu Persebaya kalah, maka akan membawa konsekuensi besar bagi kelanjutan karirnya di Persebaya,” cetus CEO Persebaya Gede Widiade.

Lantas, apakah posisi aman Divaldo bakal berlangsung hingga akhir musim? Inilah yang masih menjadi pertanyaan. Sebab kemenangan satu gol di kandang sendiri sejatinya masih belum mewakili bagaimana progres Otavio Dutra dkk, terlebih Bontang FC adalah tim terlemah di IPL.

Gede sendiri belum bisa menjawab bagaimana kelanjutan perjalanan Divaldo ke depan jika kembali gagal mengangkat timnya. Menurutnya semua akan kembali melalui tahap evaluasi sebelum membuat penilaian kepada mantan pelatih Persijap Jepara dan Minangkabau FC itu.

Gede menyadari di tim Persebaya memang sarat tekanan dan itu menjadi konsekuensi logis bagi tim sebesar Persebaya Surabaya. “Saya rasa di klub mana pun selalu ada tekanan. Siapa pun yang ada di Persebaya harus siap dengan tekanan yang ada, baik pelatih maupun pemain,” jelasnya.

Manajemen Persebaya menerapkan kebijakan tegas terhadap elemen tim yang kurang sesuai harapan. Bisa dilihat bagaimana striker Andrew Barisic harus dibuang dari skuad kebanggaan Bonek karena dinilai tidak maksimal. Bahkan Barisic disingkirkan sebelum putaran pertama usai.

Rupanya itu juga berlaku untuk Divaldo yang membawa timnya pada kekalahan di awal putaran kedua. Gede menilai Persebaya yang memiliki materi pemain berkualitas sudah selayaknya bisa meraih prestasi yang lebih baik. “Tapi saya tetap berharap peringatan kepada pelatih itu untuk yang terakhir kalinya,” tandasnya.

Sementara, setelah mengeluhkan kondisi fisik pemainnya yang merosot tajam, Divaldo kini bisa leluasa mengatur nafas pemainnya. Persebaya mempunyai kesempatan untuk istirahat sepuasnya karena laga berikutnya di pentas IPL baru dihelat pada 27 mei menjamu Persibo Bojonegoro.

Dalam rentang waktu itu, Persebaya hanya menghadapi pertandingan 'ringan' menjamu PSLS Lhokseumawe di leg kedua Piala Indonesia pada 23 Mei. Dua pertandingan kandang tersebut menjadi kesempatan Divaldo untuk memulihkan simpati manajemen kepada dirinya.

Pada pertandingan kontra Bontang FC, sempat ada desakan supporter yang menginginkan Divaldo dipecat dari tim Persebaya melalui spanduk. Walau demikian, Divaldo terlihat tak merasa terganggu dan lebih mementingkan kemenangan timnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar